01.
NIAN DI HATI
Azmeer/Azam Dungun
Suburnya
nian sukar dimadah
Mekar jiwa dilamar mimpi...
Kasih sepantun tulisnya sudah
Hanya rindu ikatan hati...
Berlumpur intan seri masih bertandang
Bagai bulan dipagar bintang...
Angin
berderu ombak mengalun
Melambai daun sedang rimbun
Sarat di hati rindu ditanggung
Airmataku tak terbendung
Dikau ku sanjung cinta suci terulung
Dijiwaku semakin ranum
(korus
#1)
Terpadamlah
gundah dihati
Setenangnya air dikali...
Hilanglah resah terpancar naluri...
Janji yang diikat teguh
Berdiri...
(korus
#2)
Lafazlah
sejujur hatimu
Setulus halusnya budimu
Damaimu sesudah gerimis
Bawa daku bersama meniti pelangi
(korus
#3)
Ku
yakin di sana menanti
Mahligai kencana abadi
Disaluti sutera asli
Selimut cinta
Aroma harum kasturi
Kasihmu
beraja dihati...
Kasihku bertahta dijiwa...
Walaupun tiada dimata...
Cintamu tetap sebati...
Sungguh
bererti kasih dan sayang
Seribu sumpah kau tunaikan
Cinta berkurun kasih berzaman
Kerana sayang ku turutkan
Guruh dilaman umpamanya gurindam
Mengusap dihati yang rawan...
(ulang
korus #1, #2, #3)
02. SERIBU KEMANISAN
Zulkifli Majid/Hazlan Abu Hassan
Seindah
sinar pelangi
Serinya menawan hati akan menghilang
Disaat terlena sinar mentari
Hanyalah sang rembulan
Dan bintang kan mengisi
Seri malam...
Usahlah
mendusta hati
Lena didakapi mimpi
Menyapa keluhan
Yang akhirnya akan mengundang rawan
Yakinlah kan bersama
Andainya telah tercipta
Panca persada...
(Oh)
Himpunkanlah
kekuatan
Usahlah ditaburkan
Seribu kemanisan harapan
Dari genggaman
(korus)
Semarakkanlah warna asmara
Pabila tiba ketikanya
Keleraikanlah jalinan cinta
Menjadi satu dalam jiwa
Relaikanlah tiap keresahan
Diufuk kemawan
Tautkan keindahan
Kebahagiaan
03. ENGKAU BAGAIKAN PERMATA
Helen Yap/Sham Amir Hussain
Kan
ku kejar pelangi
Walau hadir sementara
Meniti tujuh warnanya
Tanda setia, berpanjangan
Oh...
sayangilah aku bagaikan
Pohon-pohon merendang
Dapat kau meneduhi, kasih memayungi
Engkau
bagaikan permata asmara
Memancarkan sinar perasaan sayang
Engkau bagaikan pelangi menjelma
Mewarnai duniaku kasih
Engkau berikan ku cahaya
Selama-lamanya... (sayang)
Di
matamu ku lihat bintang
Di wajahmu seribu pesona
Akalku tenggelam berenang
Moga tidak lemas di dasar
04. SALJU KASIHNYA
Adnan Abu Hassan/Hani MJ
Dingin
dalam jiwa MU
Disirami salju kasih MU
Ku susuri jalan MU
Walau ranjau berliku
Tenang
saat merindu
Takafur ku dihadapan MU
Deraian airmata gugur dalam sujud ku
Betapa agungnya cinta MU
(korus)
Gelora silam tak bisa terpadam
Namun harapan menggunung di hati
Gelora kasih tak mungkin terluput
Kerana hati ku merantau jauh
Ingin bertemu
Dengan MU oh... kasih...
Rindu
mencengkam jiwa
Sebak dada tiada tertahan
Hanya pada MU Tuhan ku serah diri ini
Pohon cinta Mu nan suci hakiki...
05. LELAKI (WARKAH SEORANG ANAK)
Siso Kopratasa/Habsah Hassan
Telah
berdiri seorang lelaki
Hidup berbekal kecekalan diri
Walau menghadapi sejuta cabaran
Terus berpaut pada kebenaran
Berkurun
sudah kau merintis jalan
Bertahun sudah hasratmu terhalang
Tetap bersemarak api keazaman
Bara keramat doa dan harapan
Kau
melangkah bermula dari lembah
Kau mendaki setangga ke setangga
Semakin hampir menjejaki puncak
Semakin sering kau ditikam onak
Namun
kerana kau lelaki
Derita dapat diselindungi
Tangisanmu rahsia di hati
Kesepianlah
teman nan sejati
Di dalamnya kau mengenal diri
Tenangnya wajah matangnya bicara
Kerana kau meyakini Tuhanlah yang maha ESA
06. KAU KEKASIHKU
Ajai/Alam Maya
Indah
dimata indah dijiwa yang berahi
Bagaikan direnda
Terpesona penuh asyik diri ku dibelai
Sisir angin yang berbisik
Bukan rahsia... kau kekasih ku...
Pecahan
ombak
Yang menyentuh pipi ini
Pedih... duri
Dan ku sapu
Kerna kabur... tarian cintamu
(korus)
Duhai malam... tiada bintang...
Menghiasi... taman kasih ini
Hanya aku... sendirian...
Tak berteman... keseorangan
Kekasih
ku... hanya aku...
Yang memuja... sisa cinta ini...
Seandainya... aku pergi...
Kekasihku... oh...
(solo)
Seiring camar pulang... setia pada janji
Itu doa ku selama ini...
(ulang
korus)
Dari
mata
Dari jiwa yang berahi makin ku mengerti
Istilah percintaan ini
Moga nanti... ada seru menyatakan
Kau kekasih... hingga ke akhirnya...
Oh
kekasih (2X)
07. KEDAMAIAN
Mark Wong/Hani MJ
Ku
rindukan cahaya si kunang-kunang
Pelita rimba hiasan gelap malam
Bintang nan bersinar bergemerlapan
Sang rembulan penerang alam nan gelita
Ku
rindu mandian air di bukit
Kedinginannya menyentuh di dalam hati
Burung berkicauan berlagu riang
Di sinilah ku miliki kedamaian
Rindu...
Cahaya sang rembulan
Dingin angin rimba menyusup di hati
Rindu..
Hembusan sang bayu
Buahan meranum pepohon menghijau
Merdu suara kicau burung
Dinginnya air terjun
Ku kembali semula menikmati segala
Keindahan...
Ku
rindu saat-saat bahagia
Tak mungkin pudar
Segar dalam ingatanku
Biarku jauh di sini, jauh di desa
Bahagia telah bersemi selamanya
08. KURNIAAN DALAM SAMARAN
Ross Ariffin/S.Amin Shahab
Kiambang
hanyut ke muara
Perahu pulang ke penambang
Lambat laun kan bersua
Biarpun digulung gelombang
Dugaan
yang tak disangka
Perpisahan yang dipaksa
Kurniaan yang dalam samaran
Itu yang ku harapkan
Berpijak
pada bumi nyata
Bak meniti jambatan bara
Jalan yang mana harus kami lalui
Jalan lurus mereka halangi
Kita
dibiar terapung
Di awangan cinta
Diperbudak-budakkan saja
Bagaikan boneka cinta
Kerana
kebangsawanan
Dan sandiwara mereka
Dua hati menjadi beku
Rela dilempar ke gurun debu
Walau apa dihadapi bersama
Demi cinta...oh...
Cinta kita...
09. LANGKAH DI PERSADA
Ricky Koes/Tisya
Satu
demi satu rahsia
Hadir menyentuh rasa
Dalam duka dalam gembira
Melangkah teruskan jua
Di
sini... bermula
Genggam impian nyata
Di sini... saatnya
Mencapai bintang
di angkasa... bercahaya
Berliku
jalan ditempuhi
Lautan direnangi
Selagi upaya berdiri
Satukan impian suci
Di
sini... bermula
Sinar menusuk jiwa
Di sini... saatnya
Mengatur langkah di persada... bahagia
Satu
harapan dalam impian
Teguh di hati bukan khayalan
Berhias seribu kenangan
Menyulam kemesraan
Sinaran gemilang menanti
Hadir impian abadi
Mekar
bersemi ikrar di hati
Tiada kilauan mengunci diri
Selagi bersinar mentari
Tiada gentar diuji
Sinaran gemilang menanti
Hadir impian abadi
10. LEMBARAN CINTA PUDAR
Salman/Habsah Hassan
"Sayang...surat
ini ku tulis dikejauhan malam...
Ketika hujan gerimis...
Biarpun bercinta dengan mu sungguh indah...
Namun memutuskannya aku terluka...
Tapi biarlah kekecewaan hari ini
Dari nanti kehilangan harga diri
Aku telah tiba dipenghujung kesabaran
Sebelum lebih menderita
Biarlah aku yang memberikan keputusan..."
Noktah
dibaris akhir...
Ku redha keputusan suratan takdir
Telah lama menunggu
Masa yang berharga sesia berlalu
Kau memberi harapan yang
Palsu...
(korus)
Oh... oh...
Kerana tiada
Pendirian yang nyata
Kututupi lembaran
Cinta pudar...
Tiada
ketelusan
Tiada keberanian
Lama menanti
Jawapan pasti
Terkulai kini
Mimpi... Mimpi...
(solo
& ulang korus 2X)
Dengan
lembaran ini
Akan tiada lagi
Yang asyik menghitung hari dalam mimpi
Oh... mimpi...
"Selesai
surat ini kau tatapi...
Aku harap kau mengerti...
Setelah ini antara kita
Akan tiada pertemuan lagi..."
|