01.
JAWAPAN DI PERSIMPANGAN
Adnan Abu Hassan/Othman Zainuddin
Perjalanan
hidup ini sangat panjang
Bagaikan kembara yang tiada hujungnya
Di sini ku berdiri di persimpangan
Jauh pandangan yang kini ku renung
Oh
di manakah kau yang ku cari
Dalam kembaraku ini
Mengapa kau singkir ku ke tepi
Bagaikan ku tak berharga lagi
Perjalan
hidup ini yang mencabar
Menguji segala kekuatan
Dalam kembara yang penuh debar
Ku berpegang jalanMu oh Tuhan
02. MAHLIGAI ASMARA
Adnan Abu Hassan/Hani M.J.
Terkenang
saat pertemuan antara kita
Detik cinta mula berbunga indahnya ku rasa
Bila
rindu kita pastikan bertemu
Hilanglah kesunyian di kalbu
Bila rindu kan ku sebut namamu
Seakan kau di sisiku
Oh
kasih marilah padaku
Kita bersama membina mahligai asmara
Kan ku hiasi tamannya
Dan ku tanamkan bunga cinta ooo
Ingin rasa ku nyatakan pada dunia
Hanyalah dirimu yang teramat ku sayangi
Bahagianya
ku rasakan
Dulu dan kini
Kisah cinta antara kita
Sungguh mempesona
03. JERAT PERCINTAAN
Adnan Abu Hassan/Othman Zainuddin
Dalam
pertemuan ini
Kita terperangkap sudah
Dalam jerat percintaan
Yang tidak disangkakan
Aku
telah jadi lupa siapa diriku ini
Engkau juga dihanyutkan
Oleh arus percintaan
Tapi
pabila aku sedar diri siapakah aku ini
Aku tertanya sendiri apakah akan terjadi
Oh
apakah kita kan teruskan
Di dalam arus percintaan
Perlukah kita untuk berkorban
Demi pertahankan kebahagian
Dalam
persimpangan ini
Ku masih terus menanti
Dalam rasa keharuan
Di manakah akhirnya
04. ANTARA WAKTU DAN USIA
Adnan Abu Hassan/Hani M.J.
Manusia
memburu harta kebendaan
Kota lupa sopannya bunga terkulai layu
Di
antara waktu dan usia yang kian tandus
Ayah tua menanti penuh kehampaan
Hujan
turun tak berirama mentari pudar cahayanya
Simpati pada ayah tua menanti bersama usia
Inikah
teknologi tanpa maruah
Yang memisahkan kemesraan dan kasih sayang
Yang pernah terjalin antara kita semua
Oh
sekelian penghuni kota janganlah kita lupa
Oh sekelian penghuni kota kita hanya sementara
Sebelum menanti tibanya hari yang sepi
Hari-hari yang abadi
05. SEMPADAN
Adnan Abu Hassan/Hani M.J.
Di
dalam kesamaran daku sendirian mencari jawapan
Di manakah kasih dulu nan mewangi dan mengharum
Kini hilang sudah dari genggamanku
Di
dalam kelukaan daku kepiluan sedih mengenangkan
Lautan kasih untukmu kau bina sempadan
Tiada lagi luhurnya cintamu yang murni
Haruskah
ku meneruskan percintaan hampa ini
Yang hanya menambahkan parah luka di hati
Katakanlah oh
kepadaku
Andai tiada lagi cinta itu akan ku pergi darimu
Di
dalam kepayahan ku gagahkan diri mengarung derita
Takrela ku menerima cintamu yang dusta
Inilah sempadannya di antara kita
06. SANGGAR BAYU
Adnan Abu Hassan/Othman Zainuddin
Panas
yang membakar bumi
Hangus segala kehijauan
Langit menjadi kelabu
Hilang segala kebiruan
Dalam
terik panas ini
Aku rindu pada hujan
Aku rindu pada tiupan angin
Sanggar bayu kan ku dirikan
Sungguh
kejamnya manusia
Tangan yang penuh dengan dosa
Memusnahkan segala-gala
Hati tak bertimbang rasa
Sanggar
bayu kan ku dirikan
Tempat laluan sang angin
Burung-burung berkicauan
Di lubuk ikan bermain
07. CARI-CARI
Fauzi Marzuki/Shahnaz
Usah
lagi kau berdiam diri
Cari-cari kau perlu mencari
Andai kata kau masih di sini
Mengharapkan warnanya pelangi
Bercerita
dan memuji diri tetap jua kau masih di sini
Jangan pula kau salahkan nanti irihati yang merosak diri
Buka
mata dan lihatlah ke damlam diri
Buka minda cari-cari kepincangan sendiri
Hasad dengki menguasai hati kini
Kan menjadi senjata yang memakan diri
Cari-cari
kau perlu mencari
Usah lagi kau khayal bermimpi
Tak mungkin adanya nanti bulan turun ke pangkuan diri
08. BICARA LUKA
Fauzi Marzuki/Amran Omar
Kalau
benar apa yang telah ku dengar
Permainanmu di sebalik sedarku
Sungguh bisa malah tidakku sangka
Manis
kat depanku lain bicara
Selama ini tak pernah kusangsi
Malah kasih melebihi segala
Namun
ternyata terang kini
Usah kau sembunyi
Telah
ku tahu gerak laku siapa kau sebenar
ak ubah sandiwara memukau
Hanyalah di depan mata
Biar
waktu tentukan siapa yang benar
Usah dikesal andai saat itu
Kau sedari ku tak lagi berada di sisimu oh
09. KERANA JELINGANMU
Adnan Abu Hassan/Lukhman S.
Dari
jelinganmu dari renunganmu
Ada maksud terlindung
Ingin ku bertanya ingin ku menyapa
Tapi bukanlah masanya
Kata
hati usah berdiam diri
Hampirlah dirinya luahkan yang terpendam
Dua wajah bertemu bagai ada tak kena
Lidah menjadi kelu
Jelinganmu itu tajam menusuk seluruh jiwaku
Malam
yang memisahkan kita
Sendiriku di kamar memikirkan maksudnya
Jelingan serta renungan
Jelingan
manjamu sukar ku tafsirkan
Bermain di fikiran
Biar
kegagalan di awal harapan
Kau tak akan ku lepaskan
Kata hati selamilah hatinya
Lambat laun nanti engkau temuinya
10. JALANAN BERDURI
Peter Fam/Hani M.J.
Awan
mendung yang berarak kedinginan
Lautan keruh yang bergelora kecewa
Bayu nan lembut yang berhembusan kesedihan
Kini jadi taufan kehilangan haluan
Sekian
lama daku mencari bahagia
Namu tiada ku semukanya di mana
Jalanan ku tempuh penuh duri
Beginikah suratan hidupku ditentukan
Mengapa
duka lara seringkali melingkari diri ini
Bilakan berakhir kisah pilu dari hidupku
Ingin ku pergi bawa hati
Jauh ku pergi bawa diriku yang sepi
Oh mungkinkah ku bertemu oh bahagia yang ku cari
Segala
kepahitan ku rasa ku pendamkan
Tak mungkin dapatku meluahkan pedihnya
Biarlah daku mengharunginya sendirian
Waktu sakitnya daku rasakan derita
|